KEMBALI DARI PERLAWATAN KE EUROPA
SELALOE tidak enak kalau meninggalkan negeri jang kita telah kenal baik dan kita tjintai selama ini. Kalau laloe lalang sadja dalam satoe kota dan kita pergi kembali sebagaimana kita datang, tentoe sekali kita tidak akan mendapat perasaan jang lemah lemboet sebagaimana banjak terdapat dalam pantoen dan sair berhiba-hiba.
Tapi kalau seperti saja ini telah lebih 3 tahoen dinegeri Djerman, memang banjak kenalan jang mesti ditinggalkan. Bagi orang Timoer tempat orang Djerman satoe negeri jang balk oentoek berladjar, memang disini kita diterima dengan hati terboeka. Sebab itoe tiap-tiap student jang pergi kembali kenegerinja, ke Tiongkok, ke Masir selaloe berangkat poelang dengan hati jang sedih.(*
Di stasioen Munchen pada
malam hari!
Kereta malam jang akan
beraagkat ke Venezia soedah sedia menoenggoe. Adi Negoro berdjabat tangan
dengan kawan-kawan. Dengan sedih hati. Tapi zaman sekarang tidak modern lagi
kalau perasaan itoe diperlihatkan,. melainkan mesti direm dengan segera djoega,
soepaja hati itoe djangan koetjar katjir.
Di Europa orang
moeda-moeda sekarang adjar bersikeras perasaan. Z a k e 1y k h e i d,
kata orang dalam bahasa Belandanja. Orang Djerman bilang S a c h l i c h
k e i t dan orang Inggeris
bilang e f t i c i e n c y . Kita bilang djaman "t j e
p a t k a k i r i n g a n t a n g a n" alias.zaman
"I n d o n e s i a M o e d a". Ja, Indonesia Moeda
tidak kenal lagi zaman bertangis-tangisan kalau satoe dan lain berpisah. Kita
sekarang terlepas dari segala perasaan jang haloeshaloes. Itoe tidak benar 100 pCt.
Karena perasaan itoe
memang ada, hanja tidak dikeloearkan seperti sediakala dengan ratap tangis.
Kita sekarang berpikir, ah ja kalau soedah datang djangkanja akan berpisah,
kita mesti pergi, tidak bisa dialih atau dioebah lagi.
Basta, kata orang Italia.
(Cuplikan asli dari buku KEMBALI DARI PERLAWATAN KE EUROPA)
Bagi yang ingin mendownload bukunya silahkan klik link INI !
No comments:
Post a Comment